Hari ini penduduk DKI Jakarta akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Ibu Kota yang kita cintai ini. Pemilihan Gubernur ini sangat penting terutama buat kita penduduk Jakarta, apa yang kita rasakan hidup di Jakarta, kemacetan yang amat sangat hampir diseluruh wilayah, bahaya banjir yang mengancam setiap waktu, Tidak ada perhatian terhadap pejalan kaki, Pengaturan Lalu Lintas yang amburadul, Premanisme diseluruh pelosok kota merajalela, pemerkosaan dan pelecehan terhadap kaum perempuan yang menandakan kaum perempuan tidak cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah serta keamanan yang semakin lama semakin tidak aman.
Apakah kita tidak cukup belajar dari peristiwa dan keadaan diatas, apakah tidak cukup 5 tahun kita merasakan seperti itu, apakah tidak ada orang lain yang bisa membawa perubahan??
Sebagai bagian dari penduduk Jakarta saya sudah hampir putus asa dengan keadaan ini, tetapi Allah menuruh kita untuk tidak berputus asa, bahwa setelah kesulitas pasti ada kemudahan. Dan Allah juga mengatakan bahwa Dia tidak akan merubah keadaan suatu kaum apabila kaum itu tidak mau merubah nasibnya sendiri.
Artinya keputusan ada ditangan kita, kita yang berkewajiban untuk merubah keadaan Jakarta seperti yang sekarang ini, kita bisa untuk melakukan semua itu, dimulai dari kesempatan emas saat ini yakni memilih Gubernur dan Wakilnya yang berjiwa pemimpin, amanah, berani, bertanggung jawab serta bersahaja. Orang-orang seperti ini sudah lama tidak mendapat kesempatan untuk memimpin. Oleh karena itu kita wajib beri kesempatan kepada pemimpin=peminpin mudah yang mempunyai sfat-siaft tersebut diatas.
Semoga saudara-saudara menggunakan haknya dengan bijak dan objektif, tidak termakan rayuan gombal penguasa, tidak termakan politik uang. Sekarang waktunya untuk Jakarta berubah, dimulai dari diri kita dan dimulai dari sekarang.
Selamat menggunakan hak pilihnya, Semoga Allah swt mengeluarkan kita dari keterpurukan Jakarta seperti saat ini menjadi Jakarta yang lebih baik, Sejahtera, modern, beradap dan berbudaya aamiin.
Edwin
